Selamat Datang di Medan
Detinasi Wisata Terpopuler Di Kota Medan Yang Wajib Dikunjungi
1. ISTANA MAIMUN MEDAN
by sari |
Istana Maimun memiliki luas sebesar 2.772 m2dan terdapat 30 ruangan didalamnya. Istana Maimun terdiri dari dua lantai dan memiliki tiga bagian yaitu bangunan induk, bangunan sayap kiri, dan bangunan sayap kanan. Bangunan istana ini menghadap ke utara dan pada sisi depan terdapat bangunan masjid Al-Mushun atau yang lebih di kenal dengan sebutan Masjid Raya Medan.
SEJARAH ISTANA MAIMUN
by sari |
by sari |
2. Merdeka Walk Atau Sering Disebut Lapangan Merdeka
3. Graham
Santa Maria Annari Velangkanni Medan
4. Masjit
Raya Medan
Masjit raya medan atau Masjit Raya Al-Mashun merupakan sebuah masjit yang terletak di kota medan Indonesia. Masjit ini dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909. Pada awal pendirianya, masjit ini menyatu dengan kompleks istana.
Bentuk bangunan sangat unik, masjit menggunakan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah, India, dan Spanyol. Cirri-ciri bangunan tersebut terlihat dari dalamnya yang berbentuk segi delapan serta memiliki sayap pada sisi selatan, timur, utara, dan barat. Gaya arsitektur moor terdapat pada masjit ini, yaitu terlihat pada kubah masjit yang berbentuk pipih dan hiasan bulan sabit dibagian puncaknya.
Masjit juga dihiasi dengan lukisan cat minyak bermotif bunga-bunga dan tumbuhan yang menghiasi permukaan dinding, plafon, serta tiang-tiang kokoh pada bagian dalam masjit. Bangunan masjit berupa menara yang menjulang semakin menunjukan kemegahan di masa pemerintahan Ma’mun Ar Rasyid ini. Ciri Khas masjit Raya Al Mashun. Pembangunan masjit menghabiskan biaya satu juta gulden sedangkan, arsitek berasal dari Belanda yang bernama JA Tingdemen. Pemilik arsitek dari negeri kincir angin tidak lain karna pada saat itu belum ada arsitek peribumi Saat Ramadan, Masjit Raya Al Mashun terkenal dengan teradisi menyajikan bubur sop anyang untuk berbuka puasa . masjit juga dikenal memiliki Al Qur’an tua yang di pajang di pintu masuk jama’ah laki-laki. Walaupun telah berusia ratusan tahun Al Qur’an yang ditulis tangan ini masih dapat dibaca dengan jelas. Lokasi Masjit Raya Al Mashur menghadap ke jalan sisingamangaraja, sedangkan bagian utara masjit menghadap jalan masjit Raya. Masjit berjarak hanya 200 meter dari istana maimun yang merupakan istana kekaisaran Deli. Lokasi istana tepat di jantung kota Medan.
5. Pasar Ikan Medan, di Medan Ada yang Namanya Pasar Ikan Tapi yang di Jual Peroduk Tekstil
Mau belanja kebaya, jilbab, mukena dan semacamnya di kota
Medan?
Pastikan menyambangi pasar ikan lama yang berlokasi di
jalan sei batang serangen 39 Medan. Namanya memang pasar ikan lama, meski yang
dijual adalah perlengkapan salat dan busana muslim
Disana juga ada oleh-oleh dari Arab atau Mekah.
Peta perniagaan berubah pada tahun 1933 saat itu, Pemerintah Belanda membangun pasar yang lebih besar dan modern yaitu pasar sentral, sekarang disebut pusat pasar. Sementara itu Sungai Deli lama-kelamaan tidak lagi bisa berlayar diatasnya sehingga hasil laut dibawa melalui jalur darat. Barang dagangan Pasar Ikan Lama Berubah, dari menawarkan menjadi testil yang di dominasi bakal kebaya. Peroduk testil, seperti busana muslim, kerudung, batik, kain panjang, kain pelekat, aneka karpet, perangkat salat, perangkat haji, hingga busana teradisional, meramaikan pusat perbelanjaan bakal kebaya tersebut.
Suasana pasar ikan belakangan ini lebih ramai dari hari-hari biasa. Menjelang puasa pengunjung meningkat hamper dua kali lipat dari hari biasa. Turis dari Malaysia umumnya membeli perlengkapan ibadah di Pasar Ikan lama. Biasanya mereka mencari telekung ( Mukena ), jilbab, kain, dan alat-alat salat. Di sini didominasi penjual bakal kebaya.
‘’Pengunjung yang datang biasanya untuk pesta, akad nikah, resepsi nikah, dan wisuda. Sedangkan wisatawan yang datang biasanya membeli karna disini menawarkan model yang lebih lengkap dan harga yang lebih murah’’. Mayuraah, wisatawan dari Malaysia, menyatakan bahwa barang yang dijual di pasar Ikan Lama Ledih murah disbanding di negaranya.
0 Komentar